Bahaya merokok. Merokok dapat membahayakan hampir semua organ tubuh dan akan menimbulkan banyak sekali penyakit yang tentunya dapat memengaruhi kesehatan perokok secara umum. Dengan berhenti melaksanakan kebiasaan merokok , manfaatnya dapat dirasakan secara eksklusif maupun dalam jangka panjang.
Besarnya ancaman merokok tolong-menolong sudah disadari oleh para perokok , hal ini karena pada setiap bungkus rokok terdapat peringatan mengenai ancaman yang ditimbulkan dari merokok. Tetapi , hal tersebut seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok bagi perokok yang dapat membuat tidak mau berhenti untuk menghisapnya. Berikut ini 9 ancaman merokok yang dapat mengancam kesehatan.
Bahaya Merokok
- Kanker Merokok dapat menyebabkan sekitar 90% janjkematian tanggapan kanker paru-paru pada pria serta 80% pada wanita. Resiko janjkematian karena faktor kanker paru-paru dapat 23 kali lebih tinggi pada pria perokok dan 13 kali lebih tinggi pada wanita yang merokok dibandingkan pada mereka yang bukan tidak merokok.
- Gangguan pernafasan Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko janjkematian karena penyakit paru-paru yang kronis hingga 10 kali lipat. Sekitar 90% janjkematian karena penyakit paru-paru kronis disebabkan karena merokok.
- Gangguan janin Kebiasaan merokok juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin yang terdapat dalam kandungan , termasuk kemandulan , keguguran , janjkematian janin , bayi lahir dengan berat tubuh rendah , serta sindrom janjkematian mendadak bayi.
- Penyakit jantung Merokok dapat menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi menyerupai ini merupakan penumpukan zat lemak pada arteri , lemak dan plak memblok anutan darah serta dapat membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
- Penyakit paru-paru Risiko terkena penyakit menyerupai pneumonia , emfisema , atau bronkitis kronis dapat meningkat karena kebiasaan merokok. Penyakit ini disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Diabetes Menurut Cleveland Clinic , kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko terkena diabetes. Bahaya rokok juga menyebabkan komplikasi dari diabetes , menyerupai penyakit jantung , penyakit mata , stroke , penyakit ginjal , penyakit pembuluh darah , dan dilema kaki.
- Menyebabkan kebutaan Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami pada orang tua. Dalam studi yg diterbitkan 'Archives of Ophthalmology' orang yang merokok 4 kali lebih mungkin dibandingkan dengan orang-orang yang bukan perokok untuk menyebarkan degenerasi makula , yangg merusak makula , pusat retina , serta dapat menghancurkan penglihatan sentral tajam.
- Penyakit mulut Penyakit lisan yang disebabkan karena rokok antara lain menyerupai kanker lisan , kanker leher , penyakit gigi , dan nafas.
- Impotensi Rokok ialah faktor resiko utama penyakit pembuluh darah perifer yang akan mempersempit pembuluh darah pembawa darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah pada alat reproduksi pria kemungkinan dapat terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yang berukuran kecil dan dapat menjadikan disfungsi impoten.
Pada sebuah riset memperlihatkan bahwa bukan perokok yang tinggal bersama perokok memiliki resiko 24% lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker paru-paru dibandingkan bukan perokok pada umumnya. Bahaya merokok juga dapat menyebabkan kanker kantung kencing , ginjal , faring , esopagus , rongga lisan , serviks , pita bunyi , pankreas , dan perut.
Jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras dan tekanan ekstra yang pada alhasil menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika salah satu arteri atau bahkan lebih menjadi benar-benar terblokir , serangan jantung mungkin dapat terjadi.
Semakin banyak rokok yang telah dihisap dan semakin lama seseorang tersebut merokok , semakin besar pula kesempatan untuk menyebarkan penyakit jantung atau stroke.
Penyakit paru-paru tersebut dapat berlangsung dan bertambah buruk seiring dari waktu ke waktu hingga orang tersebut alhasil meninggal karena kondisi tersebut. Menurut American Cancer Society , orang yang telah berumur 40 tahun dapat menderita emfisema atau bronkitis , tetapi dengan gejala yang jauh lebih buruk pada kemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar